Thursday, December 8, 2011

CINTA ALLAH






Nabi Daud ’alihis-salaam merupakan seorang hamba Allah yang sangat rajin beribadah kepada Allah. Hal ini disebutkan langsung oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Nabi Daud ’alihis-salaam sangat rajin mendekatkan diri kepada Allah. Beliau sangat rajin memohon kepada Allah agar dirinya dicintai Allah. Beliau sangat mengutamakan cinta Allah lebih daripada mengutamakan dirinya sendiri, keluarganya sendiri dan air dingin yang bisa menghilangkan dahaga musafir dalam perjalanan terik di tengah padang pasir.  Inilah penjelasan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengenai doa Nabi Daud tersebut:


Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud ’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallammengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Allah.” (HR Tirmidzi 3412)



Cinta, selalu saja indah untuk dibicarakan. Banyak orang berlomba-lomba untuk mencari cinta. Tapi adakah yang ingat untuk berlomba-lomba mencari dan menemukan cinta-Nya?

Manusia sering lupa terhadap cinta-Nya. Mirip dengan hadirnya sinar matahari di negeri tropis yang sudah merupakan kebiasaan sehingga manusia merasa biasa dan lupa terhadapnya. Itu karena cinta-Nya meliputi segala sesuatu, sehingga akhirnya banyak orang seolah-olah tak membutuhkannya lagi. Padahal itu semua hanya sebagian kecil dari Mahapengasihnya Dia pada manusia dan semua makhluk di jagad raya. Sedangkan cinta dan Maha penyayang-Nya, itu tidak diberikan obral pada semua orang. Butuh usaha ekstra bila ingin meraih cinta-Nya.

Cinta Allah adalah segalanya. Cinta ini pula yang menyertai kita dalam pasang surutnya kehidupan. Cinta yang sama jugalah yang mampu membuat kita tersenyum dan merasa kuat ketika cobaan hidup sedang melanda. Cinta jenis ini yang sanggup membuat puluhan, ratusan bahkan ribuan bait cinta Rabiah al-Adawiyah dan Rumi tercipta. Cinta Ilahi adalah cinta ketika malam-malam sepi berubah menjadi mihrab cinta antara manusia dengan Rabb-nya, dan siangnya menjadi singa yang memakmurkan bumi dan seisinya.

Cinta suci dan hakiki adalah cinta Ilahi. Cinta yang dicari oleh manusia berakal untuk menemukan arti cinta dan makna kehidupan itu sendiri. Meskipun terkadang tertatih dan terjungkal dalam perjalanan mencari cinta itu, tak semua manusia berhasil menemukan apa yang dicari. Ada yang terperosok ke dalam penyembahan patung sapi sebagaimana Bani Israil dahulu. Ada pula yang terjebak ke dalam penyembahan terhadap patung-patung nabi dan orang-orang yang dianggap suci. Bahkan tak jarang manusia-manusia ini tersesat ke dalam pemujaan terhadap pahlawan-pahlawan yang dirupakan dalam bentuk patung.

Modern-nya dunia ternyata tak mengurangi kebodohan manusia dalam upaya mencari cinta sejati milik-Nya. Harta, tahta dan wanita menjadi berhala-berhala baru di zaman materialisme saat ini. Hanya orang-orang yang terjaga dan tertunjuki oleh nur Allah saja yang bisa sampai menemukan apa yang dicari yaitu cinta sejati milik-Nya saja. Orang-orang ini adalah orang-orang yang mendapat petunuk dan mengikuti jalan lurus yang telah diwahyukan Allah pada nabi dan rasul-Nya. Mereka tak sekali-kali mau mengikuti jalan orang-orang yang dimurkai oleh Allah dan sesat.
... Cinta Allah harus dicari dan diupayakan secara maksimal oleh tiap individu yang benar-benar merindukan cinta sejati, yaitu cinta yang tak pernah mengenal kata akhir ...
Cinta Allah didapat bukan berasal dari warisan. Cinta Allah harus dicari dan diupayakan secara maksimal oleh tiap individu yang benar-benar merindukan cinta sejati, yaitu cinta yang tak pernah mengenal kata akhir bahkan akan selalu bertambah cinta-Nya pada kita. Sejauh mana balasan kita untuk menjawab cinta-Nya yang tak pernah bertepi ini?

Sungguh, betapa rapuh manusia bila saja ia menjalani kehidupan ini tanpa bertopang pada cinta-Nya sebagai sumber kekuatan. Negara-negara sekuler telah membuktikannya dengan angka bunuh diri dan stress yang meningkat tajam ketika mereka lalai terhadap keberadaan cinta-Nya. Dan betapa bodohnya manusia yang sudah dianugerahi keimanan dan segenap cinta-Nya ketika mereka mencari cinta selain cinta-Nya. Cinta musuh-musuh Allah jauh lebih mereka harapkan daripada cinta terhadap Allah dalam bentuk bukti taat pada aturan-aturan-Nya. Sungguh jahil manusia model seperti ini.

Islam telah datang untuk mengentaskan manusia dari kejahilan semacam ini dan membawa pelita benderang untuk hanya peduli pada cinta-Nya saja. Dan biarlah cinta ini yang akan membawa kita nanti pada kemuliaan dunia dengan terterapkannya syariat Allah di bawah naungan Daulah Khilafah, insya Allah. Karena itu, jangan pernah berhenti mencari cinta-Nya dalam bentuk ketaatan total pada hukum-hukum-Nya saja, bukan hukum jahiliyah buatan manusia. Wallahu ‘alam


Tuesday, November 15, 2011

DOA MENGHADAPI PEPERIKSAAN

TIPS PEPERIKSAAN

Peperiksaan ibarat sebuah medan peperangan untuk menguji kemampuan, strategi, ilmu pengetahuan dan ketangkasan yang dimiliki oleh seseorang calon. Ianya juga menjadi kayu pengukur kepada kecemerlangan seseorang dalam bidang akademik yang diceburinya, tidak kira di peringkat rendah mahupun universiti, hatta dalam alam kerjaya juga diwujudkan PTK (Penilian Tahap Kecekapan) sebagai tanda aras untuk kenaikan pangkat dan pengesahan jawatan. Di sini penulis ingin kongsikan tips-tips untuk cemerlang dalam peperiksaan, dengan harapan agar ia menjadi pedoman dan panduan untuk semua Insya Allah :-
Sebelum Peperiksaan :
  • Betulkan niat (islah wattajdid), menduduki peperiksaan untuk mencari Redha Allah.
  • Kenali (ta'yiin) kehendak peperiksaan dan dapatkan gambaran format kertas peperiksaan yang akan diduduki secara tepat dan spesifik. (sama ada ia berbentuk subjektif atau objektif, bilangan soalan, variasi soalan, bentuk-bentuk soalan (struktur, isi tempat kosong, atau sebagainya) yang akan dikemukakan nanti.
  • Kelaskan (taqsiim) peperiksaan berdasarkan kesusahan soalan yang akan dikemukakan.
  • Sebaik-baiknya buat perancangan ulangkaji strategik (Jadual mutala'ah dan muraja'ah) sepanjang sesi pengajian dan penekanan dan fokus terhadap subjek dalam lingkungan sebulan atau tiga minggu sebelum exan bermula.
  • Setkan (tathbit) markah atau CGPA untuk sesuatu subjek yang hendak dicapai, letakkan markah setinggi yang boleh untuk semua subjek sebagai pendorong, contoh ; A untuk semua subjek/ CGP 4.0 untuk subjek2 di Universiti.
  • Lakar (ilhaq) matlamat yang hendak dicapai cantik-cantik dan tampal di hadapan meja study atau di tempat tidur agar diri kita terkesan untuk mencapainya. Contoh keputusan A dalam semua subjek dalam STPM 2009.
  • Bina komuniti (ijma' wattabaadul) strategik untuk perkongsian pintar. Contoh, study group untuk subjek-subjek kritikal dengan sahabat-sahabat yang mantap dalam subjek tersebut, berkawan dengan mereka yang hero dalam sesuatu subjek dengan niat untuk tuntut ilmu darinya dan selalu merujuk kepadanya, berkongsi dan bertukar-tukar nota dan soalan dengan student dari sekolah, instutusi, universiti lain.
  • Ajar (ta'lum) kawan-kawan yang memerlukan pertolongan kita untuk memahamkan mereka, jangan pandai sorang-sorang jangan kedekut ilmu, melalui method ajar orang lain akan membuatkan kita berlipat kali ganda mudah ingat dari membaca disamping dikurniakan ganjaran yang besar di sisi Allah Taala.
  • Membiasakan diri merujuk kepada guru/pensyarah (murshid) jika tidak begitu faham dalam sesuatu subjek yang diajari sama ada direct dalam kelas atau selepas waktu pembelajaran. Dengan bertanya sebenarnya akan membuatkan kita lebih rapat dengan guru, dikenali dan diberi kepercayaan oleh mereka.
  • Kumpulkan sebanyak yang boleh contoh-contoh soalan yang lepas-lepas untuk dibuat analisis dan latih tubi, minta dari senior-senior atau cari di Bank Soalan Sekolah/Universiti, pada kebiasannya soalan tidak lari dari 5 tahun kebelakang (pengalam penulis) jika format tidak berubah. Perhatikan rentak (bentuk) soalan yang dibuat guru/pensyarah dan tackle cara nak menjawabnya.
  • Bersihkan diri dari sifat buruk sangka, merendah-rendahkan orang, membesarkan diri, takabbur, sam'ah, ujub, riak, bermusuh-musuhan, menderhakai ibubapa atau guru.
  • Jaga solat lima waktu sehari semalam dengan sempurna, amalkan wirid-wirid yang ma'thur (dari hadis yang sahih dan Al-Quran iaitu yang pernah diamalkan oleh Rasulullah atau diajar oleh Baginda sahaja) selepas solat agar disucikan dan dikuatkan jiwa menghadapi hari-hari peperiksaan nanti.
  • Pastikan FERI (Fizikal, Emosi, Rohani, Intelek) dalam keadaan seimbang dan cukup stabil sepanjang membuat persediaan menghadapi peperiksaan. Usah biarkan ia tergangu kerana akan memberi impak negatif kepada mutu menjawab peperiksaan nanti.
  • Minta ibu dan ayah doakan kejayaan kita selalu di samping kita bermunajat kepada Allah dalam sujud ketika solat di sepertiga malam.
  • Kenalpasti kelemahan kita dalam sesuatu subjek dan minta ulasan dari guru/pensyarah bagaimana untuk meningkatkan pencapaian kita dalam subjek tersebut. Seterusnya buat perancangan strategik untuk membaiki kelemahan yang ada agar terus meningkat setanding dengan orang lain. Berkorbanlah masa dan wang demi pelaburan masa hadapan.
  • Pastikan kita mencintai kesemua subjek yang kita ambil, kalau ada yang tidak berapa kita minat atau susah, paksakan diri sukakan subjek tersebut kerana ianya satu amanah ilmiah bukan hiburan, learning is fun, cuma cari pendekatan yang membuatkan kita tertarik dan minat untuk mendalami subjek tersebut, di mana ada kemahuan di situ ada jalan.

Saturday, October 15, 2011

Thursday, October 13, 2011

HARI RAYA AIDIL ADHA








Hari Raya Aidil Adha atau Hari Raya Haji merupakan perayaan yang dirayakan di seluruh dunia. Ia adalah perayaan terbesar di dalam Islam selain Aidilfitri yang disambut pada setiap 1 Syawal. Aidil Adha disambut pada hari ke sepuluh, sebelas, dua belas dan tiga belas bulan Zulhijjah setiap tahun. Bermula dengan Takbir Aidil Adha pada malam 10 Zulhijjah, diikuti dengan solat sunat Aidil Adha serta khutbah Aidil Adha di pagi 10 Zulhijjah, sambutan diikuti dengan ibadah korban yang boleh dilakukan samada pada 10 atau 11 atau 12 atau siang 13 Zulhijjah.
Aidil Adha adalah perayaan yang istimewa kerana ia merupakan hari untuk umat Islam memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dalam menunaikan perintah Allah dan ke-sabaran anaknya Nabi Ismail dalam memenuhi perintah Allah s.w.t.
Selain itu, salah satu keistimewaan Aidil Adha dan Hari Tasyrik ialah ibadat korban. Ibadat korban ini hanya boleh dilakukan dalam empat hari iaitu bermula waktu selepas khatib menyampaikan khutbah Aidil Adha sehingga sebelum tenggelam matahari pada hari ke-13 Zulhijah.
Dari segi bahasa, korban bermaksud dekat, manakala dari segi istilah ia bermaksud menjalankan perintah agama atau taat kepada perintah Allah kerana ingin mendekatkan diri kepada-Nya.
Hari Raya Aidil Adha jatuh pada hari kesepuluh pada bulan Zulhijjah, bulan terakhir pada kalender Hijrah Islam. 10 Zulhijjah merupakan tarikh penting dalam sejarah Islam di mana Nabi Adam dan isterinya Hawa dikeluarkan dari syurga dan diturunkan ke bumi sebelum berjumpa di padang Arafah, di luar bandar Mekah.
Pada hari raya, orang Islam disunatkan mengenakan pakaian yang cantik, bersih dan mengenakan wangi-wangian. Pada pagi hari raya korban, umat Islam akan mengerjakan sembahyang sunat Hari Raya sebanyak dua rakaat yang diadakan pada sebelah pagi.
Selain itu, salah satu keistimewaan Aidil Adha dan Hari Tasyrik ialah ibadat korban. Ibadat korban ini hanya boleh dilakukan dalam empat hari iaitu bermula waktu selepas khatib menyampaikan khutbah Aidil Adha sehingga sebelum tenggelam matahari pada hari ke-13 Zulhijah.

Selepas bersembahyang, upacara korban akan dimulakan. Lembu, kambing, dan biri-biri yang dikorbankan akan disembelih secara beramai-ramai di kawasan masjid sebelum dibahagi-bahagikan kepada orang ramai terutamanya kepada golongan fakir miskin.
Hari Raya Aidil Adha disambut ketika umat Islam membuat penziarahan ke Mekah, mengunjung Kaabah dan melakukan korban sembelihan. Al-Quran tidak menyatakan, tetapi umat Islam memegang bahawa perayaan korban ini memperingati kesanggupan Nabi Ibrahim untuk menyerahkan anaknya sebagai korban kepada Tuhan.


CARA PENYEMBELIHAN BINATANG


Sembelihan menurut Mazhab Imam As-Syafie mestilah dengan memutuskan dua urat utama pada leher binatang yang berkenaan iaitu;
1) Urat Halkum (saluran pernafasan),
2) Urat Marih (saluran makanan). Kerana dengan putusnya kedua-dua urat berkenaan maka akan mudahnya haiwan berkenaan mati. Dalam Mazhab As-Syafie disunatkan turut sama memotong Urat Al-Wijdan iaitu saluran darah. Jika haiwan berkenaan pendek lehernya seperti lembu disembelih dihujung lehernya manakala jika panjang lehernya seperti unta disembelih dipangkal lehernya.
Berdasarkan Mazhab As-Syafie juga amalan yang sunat ketika menyembelih binatang korban adalah seperti berikut:
1.Mengadap Kiblat.
2.Membaca: "Bismillahi wallahu Akbar "بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَر.
3.MembacaSelawat

4.Membaca doa : 
أللهم هذا منك وإليك

5.Elok juga ditambah doa: 
أللهم تقبل مني كما تقبلت من إبراهيم خليلك
















Saturday, September 24, 2011

Tanda-Tanda Saat Kematian








100 hari : Seluruh badan rasa bergegar.

60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.

40 hari : Daun dengan nama orang yang akan mati di arash akan jatuh dan malaikat maut pun datang kepada orang dengan nama tersebut lalu mendampinginya sehingga saat kematiannya. Kadang-kadang orang yang akan mati itu akan merasa atau nampak kehadiran malaikat maut tersebut dan akan sering kelihatan seperti sedang rungsing.

7 hari : Mengidam makanan.

5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.

3 hari : Bahagian tengah di dahi bergerak-gerak.

2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.

1 hari : Terasa bahagian ubun bergerak-gerak di antara waktu subuh and asar.

Saat akhir : Terasa sejuk dari bahagian pusat hingga ke tulang solbi (di bahagian belakang badan).
Seelok-eloknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam keadaan qiam and jangan lagi bercakap-cakap.

******Bila Malaikat Mencabut Nyawa******
Baginda Rasullullah S.A.W bersabda:
"Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S."

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut.Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:

"Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah S.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu
Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:

"Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu."

Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah." Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T.

Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A:"Roh itu menuju ketujuh tempat:-

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya sampai hari Kiamat."

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:-

1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.

Tuesday, September 13, 2011

PANAS!!


AMARAN GAMBAR DI ATAS BUKAN NIAT UNTUK MELETAKKAN BAHAN2 LUCAH TETAPI SEBAGAI PEDOMAN SUPAYA KITA TIDAK TERJEBAK DALAM AKSI DIATAS!! INSYALLAH 

asslamulaikum kepada pelayar muslimin muslimat setia rakanpi polipd samada penuntut polipd,penuntut dimana2 ipta,penuntut yang berada di luar negara,masyarakat setempat dan lain2 lagi..ana nal menceritakan kejadian gambar diatas..untuk pengetahuan semua gambar diatas diambil pada masa bulan ramadhan yang telah meninggalkan kita baru2 ini..kejadian berlaku diatas bas..lokasi ana merahsiakannya tetapi kalian tetap mengetahuinya disebabkan kejadian diatas biase dilihat..ikuti ulasan mengenai haramnya budaya seperti diatas.




Mohon ampun serta maaf atas kekurangan saya dalam memberi hujah dan penerangan. Terima kasih juga kepada yang memberi teguran dan respon.

Utamanya yang ingin saya tegaskan disini adalah, bukanlah saya yg menentukan hukum.

Saya hanya mengunapakai apa yang telah ditetapkan dan dikongsikan oleh ulama', para ilmuan serta dari mereka yang alim lagi arif.
Jadi terpulang kepada anda samada mahu terima mahupun tidak.

Suka saya berpesan, diharapkan supaya kita selidiki semula segala ilmu atau pandangan yg diperolehi agar ianya memudahkan kita dalam usaha untuk amalkan dan sampaikan.

Maaf juga kerana menggunakan istilah "couple"  kerana istilah tersebut sinonim dengan mereka yang bercinta atau mempunyai hubungan sebelum nikah.

Berkenaan tentang soal tidak haram selagi mana tidak jelas keharamannya adalah bagi perkara-perkara yg tiada dalil serta nas yg jelas mengharamkannya seperti bermain alat muzik bertali atau status produk yahudi.
Ini adalah pendapat daripada kebanyakan ulama' dan antaranya adalah dari Prof Dr. Yusuf Al-Qardhawi.

Berbeza dengan soal hukum hubungan antara lelaki dengan wanita ini, ramai ulama' dan mereka yang mempunyai kesedaran agama telah bersepakat hanya nikah sahaja yg menghalalkan hubungan perasaan antara lelaki dengan wanita.

Dalil yg sering dikaitkan adalah dari Al-Quran surah al-Isra' ayat 32 (yang bermaksud) ;
"Dan janganlah kamu menghampiri zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan yang jahat (yang membawa kerosakan)."

Allah menurunkan ayat ini kerana iman manusia ada turun naiknya, mungkin hari ini iman kita setebal tembok batu tapi mungkin keesokannya iman kita menjadi lebih nipis daripada kulit bawang.

Bagaimana kita bisa menjamin kekuatan iman kita sedangkan kita mendekati zina?

Bercinta atau lebih tepat ber'couple' sebelum adanya ikatan perkahwinan yang sah adalah landasan utama yang akan mendekatkan diri kita dengan zina.

Bermula dengan perasaan sayang yang konon-konon berlandaskan agama, secara automatik perasaan rindu akan terbit.

Rindu ini akan membelenggu minda dan menjadikan kita alpa

Malah Prof Dr. Yusuf Al-Qardhawi telah menggariskan panduan tentang batas pergaulan bagi wanita dalam kitab Fatawa Al Maratul Muslimah.

Berdasarkan garis panduan itu juga, pasangan bercinta sebelum nikah telah terkeluar drpd panduan tersebut.

Ini kerana selain drpd wajibnya seseorang itu menjaga pandangan, aurat, akhlak, mengelakkan bau-bauan, malah yg paling penting adalah perlunya ada mahram bersama dan juga menjaga hati drpd perasaan yg ditegah.

Pasangan yg bercinta sebelum nikah sering mengabaikan perkara-perkara ini.

Terutamanya dalam bab mahram dan menjaga hati daripada godaan perasaan yg ditegah.

Biarpun hubungan tersebut terbina atas asbab agama atau terjalin dengan restu ibu bapa, ianya tetap haram selagi belum bernikah kerana mereka tidak mempunyai hak biarpun mereka menjaga adab berlandaskan syariat'.

Masalah kesedaran ibu bapa tentang pentingnya mereka membatasi anak mereka sebelum bernikah juga merunsingkan.

Ramai ibu bapa yg redha anak mereka bersama orang yang bukan mahram baik secara langsung atau tidak langsung dan ini sekali gus disalahtafsirkan sebagai restu ibu bapa.
Ini juga jelas bertentangan dgn syariat serta tanggungjawab ibu bapa.
Nau'zubillah min zalik!

Biarpun telah bertunang, pasangan tunang masih dikira ajnabi  (orang asing) selagi belum bernikah.

Jadi, segalanya masih perlu dibatasi baik segi pergaulan dan juga perasaan.

Pertunangan adalah tempoh PERKENALAN, BUKAN SESI SEMAI PERCINTAAN atau PERMSEMENDAAN.

Dalam Islam juga tiada istilah "in relationship" atau "taken by".

Ini kerana sesorang itu masih sah dipinang biarpun "hatinya sudah dimiliki".

MENGAPA DITEGAH???

1- Islam sangat berhati-hati menjaga sifat semulajadi manusia.
2- Menutup segala lubang-lubang maksiat.
3- Mengelakkan fitnah yang mana memberi kesan yang besar dalam kehidupan.
4- Perbuatan ini termasuk dalam muqaddimah zina.
5- Menonjolkan ciri-ciri kemanusiaan dan meninggikan darjat kemanusiaan atas segala darjat.
6- Menolak bentuk pergaulan diatas ciri-ciri kebinatangan dalam proses pembentukkan masyarakat.
7- Melahirkan keperibadian dan generasi manusia yang tinggi etika.

Hukum Islam ditegaskan bagi MENJAMIN KEBAJIKAN umatnya. Couple adalah untuk pasangan yang telah bernikah.
Tiada istilah couple (berpasangan) sebelum nikah. Jika seseorang itu couple juga, maka dia telah melakukan dosa di sisi Allah kerana couple hukumnya haram bagi mereka yang belum ada ikatan perkahwinan.
Couple mendekatkan diri kepada perbuatan zina. Zina itu luas, bukan sekadar hubungan seksual.

Sebab itu saya bertanya, ulama' manakah yg menghalalkan hubungan lelaki dan wanita sebelum nikah?

wallahu a'lam~
(daripada faris ibnu ridza)

Hukum-hakam yang berkaitan dengan pergaulan juga adalah berbeza mengikut  tempat di mana pergaulan itu berlaku

Dalam sesebuah masyarakat Islam, terdapat dua keadaan atau tempat di mana lelaki dan wanita berhimpun antara satu sama lain, yang mana penjelasannya agak berbeza dari segi hukum yang berkaitan dengannya.  Sifat interaksi di antara manusia di dalamnya mungkin melibatkan percampuran diantara lelaki sahaja, wanita sahaja, dan diantara kedua-dua lelaki dan wanita.  Ini adalah:

Tempat umum - Ini melibatkan tempat atau kawasan di mana sesiapa sahaja boleh berada di tempat itu tanpa perlu keizinan iaitu masjid-masjid, jalanan, lorong-lorong dan sebagainya.

Tempat khusus - Ini melibatkan tempat atau kawasan di mana keizinan adalah diperlukan sebelum seseorang memasukinya, seperti rumah.  Di tempat sebegini, adalah dilarang dari memasuki tanpa keizinan pemiliknya, meskipun hanya untuk menjenguk apa yang ada didalamnya.  Sahl ibnu Sa'ad meriwayatkan, "Seorang lelaki mengintai melalui sebuah lubang yang menembusi rumah Rasulullah ketika baginda sedang menggaru kepalanya menggunakan sikat besi kepunyaannya. Beliau(Sallallahu Alaihi wa Sallam) berkata, " seandainya aku sedar kamu sedang mengintai melalui lubang itu, akan aku cucuk matamu dengan sikat ini.  Sesungguhnya, arahan untuk meminta kebenaran bagi memasuki rumah yang berpenghuni telah dikaitkan dengan kisah ini (iaitu seseorang tidak sepatutnya melihat keadaan orang lain tanpa kebenaran)." [Riwayat Bukhari] 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.  Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.  Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin.  Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali sajalah", maka hendaklah kamu kembali.  Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [TMQ An Nur:27-28]

Dari ayat ini dapat disimpulkan bahawa tempat yang dianggap seperti rumah dan di namakan tempat khusus adalah satu kawasan di mana tiada seorang pun dari luar yang boleh memasukinya kecuali dengan keizinan.  Di tempat seperti ini, wanita mempunyai hukum khusus, iaitu dinamakan sebagai hukum dalam kehidupan khusus. Ia merujuk kepada tempat yang dianggap rumah atau tempat tinggal. Ia dibandingkan melalui analogi iaitu tempat-tempat yang tidak dibuka untuk orang awam atau kawasan-kawasan yang mana tidak ada sesiapa dibenarkan memasukinya kecuali setelah mendapat keizinan. Walaubagaimanapun, jika tempat-tempat itu boleh dilihat oleh orang luar contohnya kerana ia diperbuat dari kaca lutsinar, yang mana isinya terdedah kepada umum, maka ia dianggap sebagai tempat umum. Begitu juga dengan tempat-tempat yang terbuka kepada orang umum, yang mana sesiapa yang mempunyai permasalahan atau urusan boleh memasukinya tanpa keizinan, seperti pejabat-pejabat adalah tertakluk kepada hukum dalam kehidupan umum.

Islam menjelaskan hukum-hakam yang mengatur hubungan  di antara lelaki dan wanita di setiap jenis keadaan ini. 

Kehidupan Khusus (Hayat al-khassah)

Ini meliputi pergaulan manusia apabila berada di tempat khusus.  Hukumnya di sini adalah percampuran (ikhtilath) antara lelaki dan wanita bukan mahram, secara umumnya adalah dilarang.  Namun begitu, Syara' membolehkan percampuran berlaku di dalam sesuatu keadaan yang tertentu.  Di dalam semua keadaan tersebut, seorang wanita tidak dibenarkan berkhalwat(bersunyi-sunyian) dengan seorang lelaki bersendrian.  Keadaan tersebut adalah:

1) Perubatan: Adalah dibenarkan bagi lelaki dan wanita berinteraksi dengan tujuan melakukan rawatan perubatan.  Para Sahabiyah biasa merawat para Sahabat dan Rasulullah membenarkannya.

2) Dakwah: Adalah dibenarkan bagi lelaki dan perempuan untuk hadir di dalam satu kelas yang sama seandainya tujuan percampuran mereka itu adalah untuk mempelajari tentang Islam ataupun jenis ilmu pelajaran yang lain yang dibenarkan oleh Syara'.  Adik kepada Umar Radiallahu anhu sedang diajar ilmu al Quran oleh Khabab ibnu Arrat radiallahu anhu bersama suaminya tatkala Umar masuk ke rumah mereka. Telah diriwayatkan bahawa Ummu Salamah dan Aishah Radiallahu anha juga sering melakukan dakwah ke atas lelaki dan wanita.

3) Perkahwinan:  Sekiranya seorang lelaki berkeinginan untuk memperisterikan seseorang wanita itu, adalah beliau dibenarkan untuk berbicara dengan wanita itu tentang hal peribadi wanita itu dan berkenaan perkahwinan mereka.  Seorang lelaki telah datang kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam untuk menanyakan tentang perihal wanita yang ingin dinikahinya, dan Rasulullah menyuruh beliau pergi bertemu wanita itu, iaitu menemuinya bersama Mahramnya. 

4)  Tekanan atau kecemasan:  Dalam keadaan darurat atau berlaku kecemasan seperti gempa bumi, peperangan atau taufan, percampuran yang sepatutnya adalah dibenarkan antara lelaki dan perempuan dalam tindakan untuk menyingkirkan sebarang bahaya atau ancaman.

5) Penangkapan oleh Negara:  Dalil kepada perkara ini adalah dari Uthman dan Umar Radiallahu anhu berkata, "Wahai kaum wanita, tutupilah diri kalian, kami akan masuk" dan beliau memasuki rumah itu dengan tenteranya untuk menangkap seseorang dan terdapat Ijma' Sahabat (kesepakatan para sahabat) ke atas perkara ini. 

6) Jamuan makan: Dalam Surah an Nur, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

" Tidak ada salahnya bagi orang buta, dan tidak ada salahnya bagi orang tempang, dan tidak ada salahnya bagi orang sakit (jika masing-masing tidak menjalankan sesuatu perintah disebabkan keuzurannya menghendaki ia berlaku demikian), dan juga tidak ada salah bagi kamu makan(bersama-sama mereka) di Rumah kamu sendiri, atau di Rumah bapa kamu, atau di Rumah ibu kamu, atau di Rumah saudara kamu Yang lelaki, atau di Rumah saudara kamu Yang perempuan, atau di Rumah bapa saudara kamu (sebelah bapa), atau di Rumah emak saudara kamu (sebelah bapa), atau di Rumah bapa saudara kamu (sebelah ibu), atau di Rumah emak saudara kamu (sebelah ibu), atau di Rumah Yang kamu kuasai kuncinya, atau di Rumah sahabat kamu; tidak juga menjadi salah bagi kamu, makan bersama-sama atau berasing-asingan. Maka apabila kamu masuk ke mana-mana rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada (sesiapa Yang seperti) kamu Dengan memohon kepada Allah cara hidup Yang berkat lagi baik. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat (yang menjelaskan hukum-hukumNya), supaya kamu memahaminya." [TMQ an Nur24:61]

Bagi lelaki dan wanita untuk makan bersama-sama adalah dibenarkan di tempat yang telah dinyatakan dalam ayat di atas seperti rumah bapamu atau sahabatmu sebagaimana ayat, " tidak juga menjadi salah bagi kamu, makan bersama-sama atau berasing-asingan."

Namun demikian, manusia hendaklah berhati-hati iaitu walaupun makan bersama dengan wanita di rumah teman-teman di bolehkan, tetapi mereka mesti meninggalkan tempat itu sebaik selesai makan dan berwaspada terhadap ikhtilath iaitu pergaulan dengan lawan jenis yang mungkin akan melampaui batasan yang dibenarkan syarak. 

7) Silaturahim (mengekalkan hubungan persaudaraan):  Adalah dibenarkan bagi sanak-saudara bukan mahram untuk duduk bersama dengan bukan mahram mereka(orang-orang yang boleh dinikahi) semata-mata bagi tujuan Silaturahim selagi ianya bukan berkhalwat(bersunyi-sunyian).  Terdapat beberapa hadis yang menitikberatkan tentang mengekalkan hubungan baik dengan sanak-saudara.

Telah diriwayatkan oleh Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam bersabda: "Sesiapa yang menginginkan dirinya dikurniakan lebih kekayaan dan umurnya dipanjangkan, maka hendaklah dia mengekalkan hubungan baik dengan sanak-saudaranya." [HR MUslim]

Juga telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiallahu anhu, sesungguhnya Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk hingga ketika selesai menciptakannya berdirilah rahim dan berkata, " Ini adalah tempat bagi orang yang berlindung kepada-Mu dari memutuskan silaturahmi. "Allah berfirman, "Benar, apakah engkau senang jika aku menyambungkanmu dan memutuskan orang yang memutuskanmu?" Rahim berkata, "Tentu sahaja aku sangat senang." Allah berfirman, " Maka itu untukmu."  [Mutafaq 'alaih]





Khalwat (Bersunyi-sunyian)

Khalwat membawa erti berkumpulnya seorang lelaki dan perempuan bukan mahram secara berdua-duaan atau bersunyi-sunyian tanpa di temani oleh mahram mereka atau orang lain.  Ini boleh terjadi di tempat khusus mahupun tempat umum.  Di dalam mana-mana salah satu keadaan tempat (umum atau khusus), berkhalwat adalah ditegah sama sekali di sisi Islam.  Maka kedua-dua lelaki ataupun  wanita yang melakukannya adalah berdosa. 

Khalwat di tempat khusus: Perkara ini berlaku di mana-mana tempat yang yang memerlukan kebenaran untk memasukinya, seperti rumah kediaman atau bilik tidur.

Khalwat di tempat umum:  Perkara ini berlaku di mana-mana tempat umum yang mana tidak menjadi laluan orang lain ( tempat sunyi).  Sebagai contoh, di dalam hutan atau di dalam bilik yang terasing di pejabat-pejabat.

Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali dia disertai mahramnya, kerana yang ketiga di antara keduanya adalah syaitan." [HR Muslim]

Dari Bukhari di riwayatkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, "Janganlah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika wanita itu disertai mahramnya.  Tidak boleh pula seorang wanita melakukan perjalanan kecuali disertai mahramnya." Tiba-tiba salah seorang sahabat berdiri dan berkata ' Wahai Rasulullah, sesungguhnya isteriku hendak pergi menunaikan ibadah haji, sedangkan aku sudah ditugaskan ke peperangan anu dan anu.'  Rasulullah menjawab, "Pergilah engkau dan tunaikan ibadah haji bersama isterimu." [HR Muslim]

Malu dan menundukkan pandangan

Sebahagian dari syarat untuk mengekalkan maruah dan kehormatan para lelaki dan wanita di dalam Islam adalah hukum tentang bagaimanakah pandangan mereka antara  satu sama lain.  Adalah di larang(berdosa) bagi seorang lelaki untuk merenung seorang perempuan dengan pandangan yang berahi kecuali terhadap isterinya.  Begitu jugalah hukum seorang wanita Islam memandang lelaki.

Bahkan, penekanannya adalah dalam menundukkan pandangan jauh di antara lawan jenis ketika berhadapan dengan mereka di tempat seperti jalanan atau pasar-pasar.  

Allah subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Katakanlah (Wahai Muhammad) kepada orang-orang lelaki yang beriman supaya mereka menahan pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka; Sesungguhnya Allah amat mendalam pengetahuannya tentang apa yang mereka kerjakan.Dan Katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menahan pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." [TMQ an Nisa'24:30-31]

Dari Jabir ibnu Abdullah meriwayakan, "Aku pernah bertanya pada Sallallahu Alaihi wa Sallam mengenai pandangan yang tiba-tiba (tidak disengajakan).  Maka Baginda (SAW) menyuruhku untuk memalingkan pandanganku." [HR Muslim]

Ini menunjukkan bahawa hukum atau pengaturan bagaimana lelaki Muslim memandang wanita Muslim adalah sangat berbeza dengan cara Barat memandang wanita.  Di Barat, wanita dilihat sebagai objek seksual dan perasaan hormat terhadap wanita di Barat hampir tiada sama sekali.  Malahan, jika adapun rasa hormat itu, kriteria asasnya lebih tertumpu kepada sifat fizikal luaran semata, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:  

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi Penolong bagi setengahnya yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat kepada Allah dan RasulNya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana."  [TMQ at Taubah9:71]

Khatimah

Aspek Sistem Sosial dalam sebuah Negara Islam ini akan mencegah exploitasi kaum wanita dalam pornografi, mahupun pengunaan tubuh badan wanita untuk tujuan pengiklanan bagi melariskan sesuatu produk.  Tambahan pula dalam media secara umumnya, sama ada di kaca-kaca televisyen, majalah-majalah, surat khabar-surat khabar serta filem-filem, tidak ada lelaki mahupun perempuan yang akan digambarkan peranan mereka dengan cara mendedahkan aurat mereka, ataupun terlibat dengan aktiviti yang ditegah  dalam Islam. 

Dengan itu, adegan-adegan seksual yang diperbesarkan oleh media-media seperti yang dihadapi oleh masyarakat Barat, dan imej songsang kaum lelaki dan wanita yang terbina dalam pemikiran masyarakat disebabkan adegan-adegan ini, tidak akan pernah ada dalam sebuah Negara Islam.

Sumber: Islamic Revival (Usul and Fiqh) 

Tuesday, September 6, 2011

Adab Menjaga Fitrah Lelaki & Perempuan

·         ADAB  bermaksud    : Tingkahlaku atau Tuturkata yang halus dan bersopan
·         FITRAH  bermaksud : Sifat Semulajadi sama ada Bakat, Perasaan atau  
                                            Perasaan  Keagamaan.

·         ADAB MENJAGA FITRAH LELAKI ATAU PEREMPUAN  bermaksud ::
           Menjaga tingkahlaku atau  tuturkata yang bersopan dan Menjaga sifat
           semulajadi sebagai seorang  lelaki atau perempuan berdasarkan Syariat Islam.

TUNTUTAN / HUKUM MENJAGA FITRAH KEJANTINAAN
Menjaga fitrah sebagai lelaki atau perempuan adalah Wajib. Islam melarang keras  umatnya melanggar fitrah ters


CONTOH PERBUATAN MENYALAHI 
FITRAH KEJANTINAAN
§  Lelaki memakai pakaian perempuan & Perempuan memakai pakaian lelaki.
§  Menukar jantina melalui pembedahan.
§  Lelaki meniru tingkahlaku / gaya perempuan dan sebaliknya
§  Lelaki meniru cara percakapan perempuan dan sebaliknya.
§  Mengadakan hubungan luar tabie antara lelaki dengan  lelaki(homoseksual,perempuan dgn perempuan (lesbian) 


AKIBAT &  BALASAN  MENYALAHI  FITRAH  KEJANTINAAN
AKIBAT DI DUNIA 
Kpd individu:
¨       Di sisih oleh Masyarakat
¨       Terkena penyakit berbahaya spt AIDS, Siplis
¨       Jiwa tidak tenang
¨        Kehidupan tidak diberkati Allah


Kpd masyarakat
¨       Maksiat berleluasa dalam masyarakat
¨       Masyarakat tidak diberkati dan dirahmati Allah

BALASAN DI AKHIRAt
¨       Dilaknati oleh Allah SWT
¨       Dilaknati oleh Rasulullah saw nabi tidak akan mengaku umatnya

ADAB BERGAUL



Text Box: ADAB BERGAUL
Sesama Lelaki
·         Menjaga batas aurat – Di antara pusat hingga lutut
·         Mengelakkan perkara yang boleh mendorong kepada kecenderungan syahwat lelaki dengan lelaki.
·         Menjauhi perbuatan  yang dilarang oleh syarak spt. Liwat
·         Saling hormat menghormati



Sesama Perempuan
o    Menjaga batas aurat sesama wanita Islam dan dgn wanita kafir
o    Mengelakkan perkara yang boleh mendorong kpd kecenderungan syahwat perempuan kepada perempuan
o    Menjauhi perbuatan yg dilarang  syarak spt musahaqah (lesbian)
o    Menjaga sifat semulajadi  keperempuanan spr lemah-lembut



Lelaki dgn Perempuan
§  Menjaga cara berpakaian  dan  batas aurat
§  Tidak bergaul bebas  spt berpegangan tangan ,berdua-duaan dll
§  Menjaga pandangan dan nada suara ketika bercakap / berinteraksi
§  Menjaga perbualan drpd membincangkan perkara tidak  berfaedah spt perkara lagha (melalaikan ) dan lucah.




BATAS  AURAT ( MENGIKUT  SYARAK )

Lelaki
  • Sesama lelaki
  • Dgn  perempuan mahram                        }        Antara pusat hingga lutut
  • Dgn  perempuan ajnabi (asing)




Perempuan

Ø  Dgn lelaki ajnabi
Ø  Dgn perempuan kafir                              
                           
 

Seluruh anggota badan kecuali muka dan tapak  tangan                                              

Ø  Dgn lelaki mahram


Seluruh anggota kecuali bahagian yang biasa terdedah sahaja
    spt kepala, tengkuk, tangan,tumit

Ø  Sesama perempuan


 Antara pusat hingga lutut




SEBAB BERLAKU PERBUATAN MENYALAHI FITRAH

HIKMAH MEMATUHI FITRAH LELAKI / PEREMPUAN


Ø  Lemah iman
Ø  Kurang penghayatan agama
Ø  Suka meniru budaya nagetif dari media cetak atau elektronik
Ø  Pergaulan bebas
Ø  Kurang keperihatinan ibubapa terhadap anak-anak yang mempunyai kecenderungan  kpd jantina lain


Ø  Hidup bermaruah
Ø  Dapat mengawal diri dari melakukan maksiat
Ø  Dapat membendung penyakit sosial dlm masyarakat
Ø  Hidup diredai dan diberkati Allah SWT


IKTIBAR DARI  KISAH KAUM NABI LUT A.S.


¨       Kaum Nabi Lut suka melakukan hubungan jenis ( homoseksual ).
¨       Suatu ketika Nabi lut didatangi dua malaikat yang menyerupai dua orang pemuda  rupawan.
¨       Sebaik kaumnya menyedari kedatangan tetamu tersebut, mrk menyerbu ke rumah Nabi  Lut  dgn berkata : “Wahai Lut, berikanlah tamu itu pada kami”.Jawab Nabi Lutt:” Wahai Kaumku,aku mempunyai beberapa orang anak perempuan yg masih gadis,mereka lebih Layak bagi kamu,bertaqwalah kpd Allah,Janganlah mencemarkan namaku di hadapan  tetamuku .Apakah kamu tidak berakal”
¨       Mereka menjawab:” Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahawa kami tidakmempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu dan kamu tentu tahu apa yang kami kehendaki”
¨       Kaum Nabi Lut meneruskan perbuatan keji itu( liwat ) walaupun ditegah oleh Nabi Lut.
¨       Akhirnya Allah menurunkan bala’ dengan Membalikkan Bumi dan semuanya musnah  kecuali mereka yang beriman kepada Allah